Terorisme Atas Nama Islam Garis Keras Bukan Islam Tetapi
Aliran Sesat Yang Jahat
Ajaran
Agama Islam yang damai, toleran, benar dan lurus telah ternoda oleh sejumlah
oknum orang islam yang salah memahami tentang agama islam sehingga sama sekali
tidak mencerminkan seorang muslim yang baik. Kelakuan islam radikal garis keras
jelas-jelas tidak dibenarkan oleh sebagian besar umat islam karena cara
tersebut sama sekali tidak dianjurkan dalam ajaran islam dan justru membantu
orang-orang yang benci islam untuk mencemarkan nama baik islam di mata orang
non muslim.
Agama
islam melarang umatnya untuk meneror orang, melarang membunuh orang, melarang
cara-cara kekerasan, melarang bunuh diri, melarang mencari harta secara batil,
dan lain sebagainya. Akan tetapi tetap saja ada sebagian orang yang tertipu
untuk melakukan berbagai tindakan keji yang bertentangan dengan agama. Agama
islam hanya mengajarkan kekerasan hanya apabila diserang lebih dulu saja atau
merasa terancam. Cara kekerasan buta di era perang kecerdasan otak saat ini
tentu saja sungguh sangat ketinggalan jaman. Untuk melawan orang-orang yang
memusuhi islam membutuhkan ilmu pengetahuan serta kecerdasan yang cukup untuk
membalikkan strategi musuh tanpa tindakan kekerasan. Orang islam yang saat ini
hanya memiliki keinginan mati syahid dengan cara perang tentu saja akan mudah
tertipu oleh tidup daya setan jin dan setan manusia.
Orang-orang
islam yang pemahaman agamanya lemah merupakan sasaran empuk para pencuci otak
pendoktrin ajaran islam yang salah. Lihat saja sepak terjang terorisme bom
bunuh diri yang lalu, kelompok NII palsu, aliran-aliran sesat yang
mengatasnamakan islam yang benar, dan lain sebagainya. Hanya dengan bermodal
memainkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, menjanjikan surga, mengkafirkan ajaran islam
yang benar, dan bahkan menghipnotis atau mencuciotak seseorang, mereka pun bisa
mendapatkan banyak sekali pengikut dari berbagai kalangan mulai dari orang
pintar sampai orang bodoh, orang kaya sampai orang miskin, wanita cantik sampai
pria tampan penggoda, dan lain sebagainya. Pendodaan agama memang merupakan
sarana yang ampuh dalam menipu orang lain untuk menjadi budak mereka.
Sebaiknya
umat islam disegala penjuru dunia bersatu padu untuk merumuskan kesesatan
cara-cara terorisme buta untuk meraih jihad dan mati syahid. Orang-orang islam
yang telah sesat yang melanggar Al-Qur'an dan Hadits tersebut seharusnya jangan
lagi disebut sebagai islam seperti islam radikal, islam garis keras, dan lain
sebagainya. Beri mereka nama yang sesuai dengan kejahatan dan kesesatan mereka
tanpa embel-embel nama islam. Contohnya seperti penjahat teror, aliran sesat
jahat, dan lain-lain. Dengan adanya kata islam di nama kelompok penjahat
tersebut akan menciptakan persepsi buruk pada islam. Jelas itu merupakan fitnah
yang nyata jika penjahat tersebut dikategorikan sebagai orang-orang yang
menjalankan ajaran agama islam. Hal ini tentu sangat disambut baik oleh
orang-orang munafik, orang atheis dan orang yang memusuhi islam.
Diharapkan
dengan tidak memberikan label islam pada aliran yang telah sesat dapat
meminimalisir orang-orang yang hendak bergabung dengan mereka serta akan
menyadarkan orang-orang yang selama ini telah tertipu dan dicuciotaknya oleh
penjahat kafir yang ingin menghancurkan islam di mata dunia. Pemerintah harus
dapat menekan media massa untuk mencopot label islam yang salah penggunaannya
tersebut selama ini. Semua ini demi jaminan keamanan dan kedamaian orang-orang
islam dalam menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar sesuai dengan hak
asasi manusia yang merupakan aturan karet bagi para pecinta atheisme. Jangan
sampai umat marah karena pemerintah tidak mau membentu memberantas
ajaran-ajaran sesat yang mengatasnamakan islam. Jika umat telah bersatu dan
membentuk partai sendiri maka kalian yang ada di pemerintah saat ini harus rela
melepaskan jabatan kalian oke.
0 komentar:
Posting Komentar